Selasa, 28 Februari 2012

SYNCHRONOUS DAN ASYNCHRONOUS

KOMBINASI 1 : PERSISTENT ASYNCHRONOUS COMMUNICATION


Persistent Asynchronous Communication merupakan kombinasi dari model persistent dan asynchronous. Berarti dalam kombinasi ini, pesan yang dikirim dari sender ke receiver akan terus disimpan sampai receiver siap untuk menerima pesan. Kemudian proses komunikasi datanya yang mengambil model Asynchronous yang tidak terikat dengan waktu tetap, proses transformasi data kecepatannya cukup relatif dan tidak tetap. Sender akan langsung mengirim pesan yang berikutnya (jika ada) setelah pesan yang sebelumnya telah berhasil dikirim. Pada model kombinasi ini dibutuhkan local buffer sebagai media penyimpanan sementara pada host pengiriman. Contoh aplikasi yang menggunakan model kombinasi Persistent Asynchronous Communication salah satunya adalah email, electronic mailing list, e-mail based conferencing program. Program dan elektronik conferencing milis biasanya berada pada sender yang mendistribusikan pesan yang dikirim ke pengguna. Setiap pengguna komputer dengan e-mail dan koneksi yang cukup cepat ke Internet (28,8 bps atau lebih) dapat terlibat dalam komunikasi asynchronous. Pada saat proses pengiriman email, pesan email harus tetap terjaga integritasnya dan harus tetap disimpan sampai si penerima email tersebut siap. Apabila email belum dikirim, maka email tersebut harus tetap tersimpan oleh sender. 

KOMBINASI 2 : PERSISTENT SYNCHRONOUS COMMUNICATION


Model kombinasi komunikasi dan pengiriman pesan Persistent Synchronous Communication hampir sama dengan Persistent Asynchronous Communication. Pada model kombinasi ini, pesan yang dikirimkan dari sender ke receiver menggunakan model Persistent, jadi pesan akan tetap disimpan sampai receiver siap untuk menerima pesan. Namun, model komunikasi yang digunakan dalam model kombinasi ini adalah Synchronous. Synchronous itu sendiri berarti suatu kejadian yang terjadi pada waktu bersamaan dengan rate yang sama, dan kejadian ini terjadi berkelanjutan dan dapat diprediksi. Maka dari itu, diperlukan kesiapan dari pihak sender dan receiver agar bisa sinkron saat pengiriman pesan. Untuk mencapai kesinkronisasian tersebut, dibutuhkan acknowledge yang akan dikirimkan oleh sender dari kemudian dikirimkan oleh receiver sebagai tanda bahwa proses pengiriman pesan telah siap dimulai. 

KOMBINASI 3 : TRANSIENT ASYNCHRONOUS COMMUNICATION


Transient Asynchronous Communication merupakan model kombinasi dari model Transient dan Asynchronous. Dengan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada model kombinasi ini, pesan yang dikirimkan dari sender ke receiver akan disimpan hanya saat pesan tersebut dikirimkan. Saat pesan sudah berhasil terkirim ke receiver, pesan akan di discard dari local buffer sender. Namun apabila pesan tidak berhasil terkirim, pesan tersebut juga akan di-discard. Pesan akan disimpan sesuai degan jangka waktu eksekusi pengiriman pesan saja. Pada model kombinasi ini digunakan model komunikasi Asynchronous, sehingga sender akan langsung mengirim pesan ke receiver tanpa harus mengadakan "perjanjian" yang biasanya ditangani dengan pengiriman acknowledge terlebih dahulu. Kekurangan dari model kombinasi ini adalah pesan yang penting bisa jadi akan hilang jika receiver belum menerima pesannya sedangkan jangka waktu pengiriman pesan telah habis, sehingga pesan sudah di-discard. Contoh aplikasi yang menggunakan model kombinasi ini yakni UDP. User Datagram Protocol (UDP) adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan prosesnegosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi. Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya pesan acknowledge. Pesan-pesan yang dikirim dengan menggunakan UDP akan didiscard apabila jangka waktu eksekusi pengiriman pesannya telah habis. 

 KOMBINASI 4 : RECEIPT-BASED TRANSIENT SYNCHRONOUS COMMUNICATION


Pada model kombinasi Receipt-based Transient Synchronous Communication ini pesan yang dikirimkan dari sender ke receiver akan disimpan hanya pada saat eksekusi pengiriman pesan saja. Namun pada model kombinasi ini diadakan perjanjian terlebih dahulu antara sender dengan receiver sebelum melakukan pengiriman pesan. Jangka waktu eksekusi pengiriman pesan akan berakhir sampai pesan diterima receiver (receipt-based). Dengan kata lain apabila pesan tersebut sudah berhasil diterima oleh receiver, maka pesan yang disimpan dalam local buffer akan di-discard. 


KOMBINASI 5 : DELIVERY-BASED TRANSIENT SYNCHRONOUS COMMUNICATION        AT MESSAGE DELIVERY


Pada model kombinasi Delivery-based Transient Synchronous Communication at Message Delivery ini model komunikasi yang digunakan adalah model synchronous sehingga ada acknowledge yang dikirim dan diterima dari dan oleh sender atau receiver saat sebelum dan saat eksekusi pengirima pesan. Karena menggunakan model Transient, maka pesan hanya disimpan selama eksekusi pengiriman saja. Jangka waktu eksekusi pengiriman akan berakhir apabila pesan telah disampaikan ke receiver. Setelah pesan disampaikan, pesan di local buffer akan di-discard. Contoh aplikasi yang menggunakan model kombinasi ini salah satunya adalah Asynchronous RPC. Pada Asynchronous RPC, saat pesan dari sender untuk receiver telah diterima oleh receiver, receiver kemudian akan memproses acknowledge untuk dikirimkan pada sender yang isinya pemberitahuan bahwa pesan telah sukses terkirim, pada saat receiver sedang memproses untuk menyimpan pesan tersebut. Berbeda dengan receipt based dimana receiver akan segera menyampaikan acknowledge saat pesan diterima, pada delivered-based acknowledge akan dikirim setelah pesan disampaikan yaitu saat pesan diproses untuk disimpan di receiver. 


KOMBINASI 6 : RESPONSE-BASED TRANSIENT SYNCHRONOUS COMMUNICATION


Pada model kombinasi Response-based Transient Synchronous Communication ini model komunikasi yang digunakan adalah model synchronous sehingga ada acknowledge yang dikirim dan diterima dari dan oleh sender atau receiver saat sebelum dan saat eksekusi pengirima pesan. Karena menggunakan model Transient, maka pesan hanya disimpan selama eksekusi pengiriman saja. Jangka waktu eksekusi pengiriman akan berakhir apabila pesan telah terkirim ke receiver, dan receiver menanggapi (me-response) pesan tersebut dengan mengirimkan acknowledge pada sender. Setelah sender menerima acknowledge dari receiver bahwa pesan telah sampai ke sisi receiver, maka pesan yang terdapat di local buffer sender akan di-discard. Contoh aplikasi yang menggunakan model kombinasi Response-based Transient Synchronous Communication ini salah satunya adalah RPC. Pada Synchronous RPC, sender akan melakukan block (mem-block) pengiriman yang lain sampai pengiriman yang sedang dieksekusi selesai. Pada aplikasi RPC yang Synchronous, sender akan menunggu sampai menerima return value berupa acknowledge dari receiver. Apabilai Acknowledge telah diterima, maka sender dapat men-discard pesan yang tersimpan dalam local buffer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar